Tuesday, July 9, 2013

Alur Cerita Bleach 545 : Blue Stripes


Alur Cerita Bleach 545 : Blue Stripes
Disclaimer : Tite Kubo
Teks Versi oleh : Bleach indo
Editor : senjunaru

Sebelumnya di Alur cerita bleach 545

Kekalahan yang dirasakan oleh shinigami dalam perang beberapa waktu lalu, kini membuat berbagai pihak mulai bergerak. Mereka tak mau berjalan di tempat di saat yang lain mulai melangkahkan kaki untuk berlari. Pihak shinigami mulai melantih diri mereka sendiri, belajar dari pengalamannya akan kekuatan bankai mereka yang mungkin tak akan mampu untuk melawan para Quincy untuk saat ini. Yah, memang pukulan yang sangat telak bagi mereka.

Pihak Quincy sendiri juga mulai bergerak. Kemenangan yang mereka raih tak membuat mereka congkak untuk bermalas, pengumuman akan raja pengganti sudah mulai tersiar di penjuru istana es, walaupun sebenarnya hanya akan menciptakan percekcokan kecil dalam kelompok itu. Namun, begitulah cara sang raja Yhwach menggunakan tahta kepemimpinannya.

Di Hueco Mundo juga mulai selangkah lebih maju, berkat Urahara yang berada di sana, keadaan terlihat mulai membaik. Entah perjanjian macam apa yang telah dia lakukan dengan para musuh shinigami itu, hingga mereka bisa mulai bekerja untuk satu sama lain. Semuanya telah berkumpul bersama Sado dan Orihime di reruntuhan Negar, demi perang yang pasti akan terjadi kembali. Urahara juga mulai menemui titik terang dengan penelitian akan senjata utama para Quincy itu.

Begitu juga dengan keadaan di Reioukuu, istana tempat sang raja roh berada. Setelah Ichigo berhasil menempa zangetsu yang sesungguhnya. Kini terlihat Renji juga mulai meranjak ke Istana Royal guard yang selanjutnya. Rukia juga mulai sembuh, mereka memulai latihannya lebih dulu karena Byakuya masih harus menyembuhkan lukanya. Dia butuh lebih banyak waktu untuk berendam di onsen milik Kirinji dibandingkan yang lain.

Saat ini Rukia dan Renji harus berlatih bersama di sebuah dojo kecil yang terletak di atas bukit. Latihan yang harus mereka lewati sekarang adalah bertarung satu sama lain. Namun, bukan zanpakutou yang mereka pakai, tangan mereka hanya menggenggam bokken pedang kayu untuk dijadikan senjata. Namun, bukan di sana titik penting yang harus mereka lakukan.

Buahahhhhh! Seru mereka setelah sekian lama berdiri sambil menggenggam bokkennya. Tapi, bukannya saling menyerang, Renji malah melemparkan diri ke belakang, hingga terduduk di lantai kayu dojo itu.

Huffff! Ucap Renji yang sudah terduduk. Kejam banget ini!

Bodoh! Balas Rukia. Apanya yang kejam dari adu menatap satu sama lain?!

Aku tak cocok begituan! Aku tak suka berdiri diam begitu saja, atau mengacungkan pedang ke teman sendiri.

A-a-aku juga tidak suka mengarahkan pedang ke teman sendiri!

Ya, 'kan? Makanya kau capek. Ucap Renji membenarkan. Tambah lagi, aku masih belum terbiasa dengan udara di sini...

Benar... Kali ini Rukia yang membenarkannya. Konsentrasi reishi di hawa udara ini tidak wajar. Perasaan berat seakan sedang ditiban sesuatu memang sudah hilang, tapi aku masih merasa seakan bergerak di dalam air. Kita tak bisa tahu apa dampak dari konsentrasi reishi yang sepekat ini.

Tiba-tiba bunyi Dari reishinki handphone roh yang berasal dari dalam shihakushou seragam shinigami Rukia mengagetkan mereka. Iya, saya Kuchiki! Ucap Rukia setelah mengangakatnya.

Iya... sungguh?!.... baik.... Ucapnyanya kembali menimpal.

Renji yang berada di sampingnya menjadi penasaran siapa yang menghubungi Rukia di saat seperti ini.

Siapa? Tanya pemuda berambut merah ini pada akhirnya.

Barusan Kirinji-dono! Jawab Rukia.

Oh... Kepala Renji langsung memiring, isi kepalanya berusaha mencari sesuatu yang hilang. Kenapa aku tak bisa ingat mukanya ya... Gumamnya dalam hati.

Si orang aneh di pemandian air panas itu, kenapa dia bisa tahu nomormu? Tanya Renji lagi.

Nii-sama sudah sembuh! Ucap Rukia tak menjawab pertanyaan Renji.

Dia sudah sembuh?! Teriak Renji dengan nada sangat senang. Baguslah, yang artinya kita harus makan, beres-beres, dan

pergi ke- sa- na... Ucapannya semakin pelan, seolah dirinya tak ingin pergi ke tempat itu lagi. Ke istana salah satu Royal guard, Istana milik Shuutara Senjumaru. Parah sekali, rasanya seperti di neraka...

Iya, kita ditelanjangi... Ucap Rukia dengan sedikit malu.Aku tak mau mengingatnya...

Namun Renji malah memejamkan matanya, mencoba mengingat-ingat hal buruk yang pernah terjadi padanya itu.

Oi! Renji! Kenapa malah diingat-ingat?! Bentak Rukia. Berhenti! Jangan! Renji!

Sayang sekali, Ingatan Renji sudah menemukan memori dimana dia berada di Istana milik Senjumaru, Istana yang berbeda dengan yang lain. Tentu saja, tak ada Istana setiap milik Royal Guard yang sama, Jika milik Kirio penuh dengan makanan, milik Kirinji ada Onsen penyembuh, maka Istana Shuutara penuh dengan sutrea-sutra halus yang menggantung dari langit-langit istananya.

Saat itu, Renji sudah bertelanjang dada, Shihakushounya sudah dia lepas semua, menyisakan rubuhnya tanpa kain yang penuh dengan tato-tato hitam. Shuutara msih duduk di tahtanya, tak jauh di depan-atas Renji.

Jangan bertanya lagi. Bukannya sudah cukup jelas? Ucap Shuutara dengan nada tajam. Kubilang, lepaskan fundoshi "celana dalam tradisional orang jepang" mu juga.

Bukannya kau cuma mau mengukur shihakusho? Kan kau bisa melakukannya walau aku pakai fundoshi. Tolak Renji.

Begitu... Ucap Shuutara halus, namun matanya menatap tajam Renji, berbanding terbalik dengan ucapannya. Baiklah, aku mengerti

aku akan mengukurnya setelah memotong "itu"-mu. Lanjut Shuutara, masih dengan nada lembut.

IYA IYA BIAR KULEPAS DULU!! Teriak Renji tak punya pilihan lain.

Di saat yang sama, Rukia mulai berteriak pada Renji yang masih melamun.

Bangun, Renji! Teriak Rukia cukup keras hingga membuat pemuda itu tersentak, bangun dari ingatan pahitnya. Syukurlah kau tak mengingat semuanya!!

Tapi... kalau cuma kau, itu masih tak masalah. Tapi kalau mengingat nii-sama juga harus mengalami hal yang sama. Betapa menderitanya kakakku Ucap Rukia sambil terbata-bata, tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada kakaknya bila harus melakukan hal memalukan itu.

Tidak masalah?! Gumam Renji agak marah.

Uwahahaha!! Sebuah teriakan keras terdengar mengagetkan mereka. Sosok laki-laki bertubuh besar kemudian masuk dari pintu dojo kecil itu, Ichibei Hyousube, sang Biksu Bola Mata, Royal Guard terakhir yang mereka temui. Kalian sudah bisa banyak bicara ya!

Waktu kalian pertama sampai di sini, konsentrasi reishi yang pekat sampai membuat kalian susah bernafas dan bergerak, cuma bisa tersipuh di lantai saja! Sekarang kalian sudah bisa bicara banyak, hebat juga! Ucapnya Ichibei sambil tertawa. Kalau begitu...sudah siap berlatih denganku di ruangan dalam?

Siap! Teriak Renji dan Rukia bersamaan.

Di Istana milik Kirinji, Byakuya sudah mulai sadar, dia sudah bisa menggerakkan tubuhnya seperti sedia kala, walaupun kelihatannya masih belum sembuh benar. Walau begitu, Kapten divisi enam itu mulai beranjak keluar dari onsen itu.

Bagaimana rasanya? Tanya Kirinji sambil bersandar kebebatuan di dekat Onsen miliknya. Pusing?

Pemuda yang masih tanpa busana itu tak langsung menjawab, dia masih berdiri di pinggir Onsen, melihat kubangan cairan hangat yang masih terasa di tubuhnya. Jangan khawatir.

Aku masih belum cukup kuat untuk merasa pusing. Ucapnya tanpa melupakan gaya bicaranya yang seorang bangsawan. Kalau aku bisa bertahan sejauh ini, aku akan menyembuhkan diri hingga cukup kuat untuk merasa pusing.

Di Karakura, tepatnya tempat persembunyian para Vizars, hiyori sedang marah-marah sedang menelpon seseorang, Hirako Shinji yang sedang berada di divisinya, Gobantai. Seperti biasa, tak ada percakapan tanpa pertengkaran di antara mereka, tak terkecuali saat ini.

Apa-apaan? Teriak Shinji. Aku tidak memerintahmu!! Aku memohon padamu sambil menunduk dengan sopan!!

Mana bisa kulihat dari sini?! Balas Hiyori dengan teriakan yang sangat keras. Lagipula aku yakin kau tidak menunduk!!

Pokoknya kuserahkan padamu!! Cuma kau yang bisa melakukannya! Bukannya keren?!? Kau bisa merasa seperti anak yang terpilih atau apalah!! Tanpa mendengar penolakan kembali, Shinji langsung menutup danreishiki-nya.

Ah! Teriak Hiyori kesal. Woi, jangan ditutup dulu!!

Hiyori-saaaan! Ucap Hachi tiba-tiba muncul di belakang Hiyori, membawa sebuah kotak bungkusan. Ada kiriman untukmu dari Soul Society.

Cepat amat!! Mereka punya jasa pengiriman apa?! Perempuan itu masih menggerutu.

Pengirimnya lebih dari satu orang. Hirako Shinji, dan Kurotsuchi Mayuri...Hachi memberitahu.

Ya sudahlah, tinggal dilakukan saja, 'kan?! Panitia khusus "perbaikan distorsi dunia manusia dengan Soul Society" Telah dibentuk!! Ucap Hiyori seenaknya.

"Telah dibentuk"? Ucap Lisa pura-pura tidak mengerti.

Love juga berhenti membaca manga Jumpnya, mendengar keputusan sepihak dari Hiyori. Maksudnya kami juga harus ikut?

Ya jelas, dasar tolol!! Teriak, Hiyori.

Beralih ke keadaan di rumah Kurosaki. Masih dengan aktivitas mereka, seolah tiada hal aneh yang terjadi bagi mereka. Yuzu sedang sibuk dengan pisau dan bahan-bahan makanan yang dia buat untuk makan siang.

Ayaaaah! Karin-chaaan! Makanannya sudah siap! Teriaknya setelah selesai sibuk dengan pekerjaannya.

Siaaap! Aku akan ke sana setelah bocah sakit ini! Teriak Isshin dengan semangat seperti biasanya.

"Bocah sakit" itu maksudnya aku?! Teriak Karin merasa tersinggung. Sebentar!! Aku ke sana setelah selesai lawan boss ini! Teriak karin selanjutnya pada Yuzu.

Jangan main melulu! Bentak Isshin.

Iya, iya, berisik! Bentak balik Karin. Keadaan ramai di rumah itu masih tetap terasa seperti biasanya.

Onii-chan. Kapan pulang dari kamp pelatihan? Gumam Yuzu sedikit kangen.

Di waktu yang sama, terlihat Asano Keigo, Tatsuki dan Mizuhiro sedang berjalan bersama, pulang dari sekolahnya.

Ichigo? Tanya balik Tatsuki saat dia ditanyakan tentang Ichigo oleh Asano.

Maksudku... Mungkin kau tahu ke mana dia pergi. Ucap Asano.

Mana aku tahu? jawab Tatsuki tidak berbohong.

Kau juga tak tahu? Gumam Asano pasrah. Siapa lagi ya...

Sudah tanya Yuzu-chan atau Karin-chan? Tanya Tatsuki balik.

Kata mereka, dia pergi ke kamp pelatihan sepak bola. Tapi turnamennya sudah selesai bulan lalu. Jawab Asano.

Dasar Brengsek! Gerutu Tatsuki.

Yaah... Sambung Mizuirou yang sedari tadi tak bicara. Dia memang sangat hemat bicara dibandingkan kedua temannya itu. Berhubung Chad, Inoue-kun, dan Ishida-kun juga tidak ada, pasti ada hubungannya dengan Soul Society. Nanti mereka juga pulang sendiri.

Permisi~ Terdengar suara laki-laki dari belakang mereka bertiga. Seolah mengerti kalau mereka yang dipanggil, ketiga murid SMU Karakura itu menghentikan langkahnya, melhat siapa yang memanggil mereka.

Siapa kau? Tanya Asano agak tidak sopan.

Bodoh! Bentak Tatsuki pada Asano. Dia pasti kenalannya Ichigo. Otaknya langsung tanggap ketika melihat seragam yang dipakai oleh laki-laki itu. Walaupun Topi jerami dan haori bermotif bunganya akan menyamarkan dia bila dibandingkan dengan shinigami pada umumnya.

Anda pasti Hachibantai taichou, 'kan? Tanya Mizuiro memastikan. Otak laki-laki tak banyak bicara ini bisa dipastikan lebih berguna dibandingkan dengan kedua temannya. Saya ingat ada prajurit yang memanggil anda ketika pengkhianatan Aizen.

Aku senang kau mengingatku walau aku belum memperkenalkan diri. Ucapnya Kyoraku sambil tersenyum. Tapi aku lebih senang kalau kau perempuan, sih.

Mengapa anda ke sini? Tanya kembali Mizuiro, jauh lebih sopan dengan ucapan Asano yang tadi. Kalau seorang taichou sampai datang ke sini, pasti ada sesuatu yang sangat penting.

Iya. Hari ini aku mau memberitahu hal penting. Ucap Kyoraku serius. Nadanya tak bercanda seperti sebelumnya. Tentang perpisahan kalian dengan Ichigo.

Semuanya terdiam, Tatsuki, Asano, Mizuiro tak berucap sepatah katapun mendengar itu. Mereka hanya saling pandang satu sama lain. Tak mengerti apa maksud kedatangan shinigami dengan pangkat teratas di gitei 13 itu datang menemui mereka hanya untuk mengatakan itu. Perpisahan, ketiganya masih tak mengerti apa maksud dari balik ucapannya itu.

Bersambung ke alur cerita bleach 546 minggu besok
jangan lupa share dan klik G+1 nya
Terima kasih sudah berkunjung :)




0 comments:

Post a Comment

senjunaru.inc. Powered by Blogger.