Wednesday, June 26, 2013

Alur cerita bleach 543

Alur Cerita Bleach 543 : Letters

Disclaimer : Tite Kubo

Teks Versi : Bleach Indonesia

Editor Teks : Senjunaru





Sebelumnya di Alur Cerita Bleach Chapter 542

Di tempat dimana Harribel disekap, tempat mantan Espada nomor tiga itu menggantungkan nyawanya, terdengar suara kaki yang berderak menghamtam lantai istana es itu. Para pasukan melangkah dengan begitu kerasnya, hingga suara hentakan kaki yang mereka ciptakan seakan membengkakkan telinga.

Sisingkan salibmu tinggi-tinggi!Teriak salah satu dari puluhan pasukan yang telah berbaris rapi. Semua langsung berdiri dalam diamnya, mengerti bila dirinya tak punya hak sedikitpun untuk berucap saat itu.

Demi Yang Mulia Juha Bach. Beri hormat!! Ucap suara yang sama ketika sang raja mereka melangkah menaiki tahtanya. Tahta tertinggi dalam pasukan mereka, bahkan bagi semua Quincy yang pernah dilahirkan.

Kalian semua sudah hadir, Sternritter? Ucap sang raja pada akhirnya. Matanya menatap setiap pasukan yang berbaris di depannya. Melihat betapa patuhnya pasukan yang berada dalam kekuasannya itu.

Ada yang ingin kuberitahu pada kalian. Sang raja itu kembali berucap, tanpa mendengar jawaban dari seorangpun yang ada disana. Sang raja Quincy itu masih berdiri tegak di tengah tahtanya yang berlatarkan panji berlambangkan Quincy Cross.

Majulah!Ucap Bach kembali.

Hentakan kaki yang lain terdengar ditengah ketenangan para steinritter yang berdiri hormat di bawah tahta sang raja. Semua mata Quincy tertuju pada satu arah, pada seorang pemuda yang seakan mempunyai derajat yang sama dengan sang raja, bahkan diantara mereka yang telah bersama sang raja selama ratusan tahun.

Ishida Uryuu, melangkah dengan pasti mendekati sang raja. Tak ada rasa keraguan yang tersurat diwajah pemuda berselimut putih itu. Berbeda, berbeda sekali dengan wajah para Quincy yang berdiri dibawah tahta, wajah mereka jelas menunjukkan keterkejutan mereka.

Apa...!? Tanya salah satu Quincy pada akhirnya.

Siapa orang itu?! Teriak yang lain.

Kenapa dia ada di depan mimbar bersama Yang Mulia...? Pertanyaan demi pertanyaan terlontarkan satu sama lain.

Ishida Uryuu. Ucap Raja Bach tak bermaksud menjawab pertanyaan mereka. Dia hanya ingin melanjutkan pengumuman yang sempat terpotong tadi. Sang "Quincy terakhir" yang masih hidup di dunia ini

aku mengangkatnya sebagai penerusku.

Sesaat mendengar ucapan sang raja. Tak ada yang bisa melanjutkan pertanyaan mereka, mulut mereka begitu kaku, bahkan untuk berucap satu patah kata sekalipun. Sungguh pemandangan yang langka melihat para petinggi Vandenreich membelalakkan matanya.

Apa...? Akhirnya salah satu diantara puluhan Quincy itu memberanikan diri berucap.

Apa yang baru saja Yang Mulia...? Sambung yang lain.

Penerus Yang Mulia..orang yang tak dikenal...? Seorang yang lain juga tidak terima dengan pengumuman yang tiba-tiba ini.

Kenapa... Suara yang lebih keras menghentikan ucapan Quincy yang lain. Buzzbe, Sang Sternritter H, pemuda berambut mohawk yang berhasil melukai Sanbantai Fukutaichou itu juga tidak terima dengan keputusan sepihak itu. Mohon tunggu sebentar, Yang Mulia...!

Kaki Buzzbe melangkah mencoba mendekati sang Raja. Namun, sebuah tangan menghentikan langkahnya, Hachwald.

Jugo....Ucap Buzzbe.

Haschwald hanya berdiam memandang sang raja. Tak ada sedikitpun niat dalam dirinya untuk menolak semua ucapan raja yang dia agung-agungkan. Dilarang ada keberatan. Jangan khawatir. Ucapnya tenang.

Di pertempuran berikutnya, kalian bisa melihat sendiri kekuatan orang ini. Juha Bach menambahkan, Sekian dariku

Pertemuan telah bubar. Semua Quincy sudah diperbolehkan untuk kembali ke tempat mereka. Namun, tetap saja pikiran mereka tak bisa berjalan dari tempat mereka berdiri tadi, kepala mereka masih penuh dengan pengumuman yang tidak bisa mereka terima begitu saja.

Praaaang. Kaki Buzzbe menendang botol saat melangkah di lorong. Apa-apaan ini?! Teriaknya kesal. Aku tak mengerti apaan itu barusan!! Siapa dia?! Jelaskan padaku!!Ucapnya geram.

Para Quincy yang lain juga mempunyai pikiran yang sama dengan pemuda berambut Mohawk itu. Tapi mereka tak bisa mengeluarkan kekesalan mereka begitu saja.

Jelaskan? Tanya balik Mask de Masculine, Sternritter S dengan kepala yang ditutupi oleh topeng, Quincy yang pernah beradu kekuatan dengan Renji itu juga tak mengerti sama sekali.

Hanya Yang Mulia yang tahu. Sambung BG9, Sternritter K yang berhasil mendapatkan Bankai Sui Feng.

Chang Du hanya diam saja, tak ada komentar satu patah katapun dari Sternritter I yang pernah menggunakan Daiguren Hyorinmaru itu.

Sialan! Teriak Buzzbe kembali. Aku tak setuju!! Sternritter H ini langsung berlari meninggalkan mereka, mendorong seorang pelayan yang menghalangi jalannya.

Oii! Mau ke mana, Buzzbe?! Teriak Masculin.

Ke tempat Yang Mulia! Mana bisa aku diam saja?!

Berhenti, bodoh ! Mana mungkin Yang Mulia mendengarmu?!

Pemuda itu tidak mendengarkannya, dia tetap saja berlari menyusuri lorong yang mengarah pada tempat sang raja berada. Hingga kakinya berhenti dengan sendirinya disaat kedua matanya melihat sang Sternritter B berdiri di depannya, Jugram Haschwald.

Jugo... Gumam Buzzbe.

Mau kemana, Buzzbe? Tanya Haschwald dengan wajah yang seperti biasa, cukup tenang.

Memangnya kau sendiri mau ke mana? Tanya balik sang Sternritter H. Tahu tidak... Tadinya aku yakin kau yang akan jadi penerus Yang Mulia. Sebagian besar Sternritter tak akan keberatan. Apa kau tak merasa aneh?!

Itu keputusan Yang Mulia. Jawab Haschwald dengan nada yang tenang. Bukan hakku untuk mengomentarinya.

Cih. Pengecut. Kau mengecewakan. Kalau begitu serahkan posisi itu padaku!! Kalau kau tak peduli menyerahkan posisi itu ke orang lain, biar aku saja yang mengambilnya!! Buzzbe langsung berlari mencoba menyerang Hashwald.

Tenang, Buzzbe! Ucap Hashwald, walau begitu tangannya sudah siap untuk menghunuskan pedang.

Haa?! Aku sangat tenang! Jauh lebih tenang daripada kau! Teriak Buuzbe.

Namun, sebelum serangan kedua sternritter itu beradu, sesuatu mengganggu mereka. Seorang strenritter yang lain mencoba menghentikan kekacauan diantara kawannya itu.Benar. Kau cukup tenang. Ucap Askin Nakk le Vaar, sang Sternritter D. Kau tidak langsung menyerangnya. Kau tenang. Sangat tenang.

Nakk le Vaar, apa maksudnya barusan? Teriak Buzzbe tak terima.

Aku menolongmu. Jangan bertarung. Yang Mulia tak suka keributan. Lagipula...kita kedatangan penguntit. Ucap Sternritter dengan tubuh besar itu, matanya langsung dia tujukan pada seseorang yang bersembunyi dibalik pilar, tak jauh dari tempat mereka bertarung.

Hentikanlah kalian berdua. Keributan kalian tak ada gunanya. Lanjut Nakk le Vaar. Terutama kau. Dampaknya cuma akan jadi "racun" bagimu. Aku yakin kau paham. Ya, 'kan

Sang Penerus Kaisar! Mata Nakk le Vaar memandang tajam pada sang Sternritter B.

Di tempat yang lain. Tempat pribadi sang Juha Bach. Sang raja ini telah menyelesaikan upacaranya. Ucapara atas penyambutan anaknya yang baru, ucapara atas terlahirnya penerusnya yang baru. Dengan ini upacaranya sudah selesai. Kekuatanmu akan segera bangkit.

Ucapannya terdengar begitu bangga. Matanya menatap pada Uryuu yang berlutut hormat di hadapan rajanya. Tangannya memegang sebuah cawan yang berisikan cairan kental berwarna kegelapan.

Kau akan kuberikan Schrift Teks suci. Kau akan memiliki huruf "A", sepertiku. Lanjut sang raja dengan suara tenangnya. Mulutnya tersimpul kaki melihat sang anak yang telah dipersiapkan untuk mendaki tangga menuju tahta kekaisaran.

Bersambung ke Alur Cerita Bleach 544 minggu depan
Jangan Lupa Share yah !! dan klik icon G+1 nya
Terima kasih sudah berkunjung :)


0 comments:

Post a Comment

senjunaru.inc. Powered by Blogger.